Tugas 1.4.a.4 Eksplorasi Konsep - Modul 1.4 Budaya Positif Calon Guru Penggerak Angkatan 6

 

Tugas 1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4 Budaya Positif Calon Guru Penggerak Angkatan 6
Tugas 1.4.a.4 Eksplorasi Konsep - Modul 1.4 Budaya Positif Calon Guru Penggerak Angkatan 6

1.4.a.4.1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal

  1. Saya sangat antusias untuk mengeksplorasi konsep modul 1.4 ini...bissmillah..
  2. Saya ataupun teman saya tidak membuka kepalan tangannya,karena saya dan teman saya teguh untuk mempertahankan sesuatu yang berhaga yang ada di kepalan tangan masing-masing.Dapat disimpulkan bahwa yang memegang kendali atau kontrol untuk membuka dan menutup kepalan tangan adalah diri kita sendiri, terlepas dari terpengaruh atau tidak terpengaruh keadaan
  3. Kebutuhan dasar kita akan mempengaruhi kontrol terhadap diri kita sendiri
  4. Menurut teori kontrol bahwa kita tidak bisa mengontrol orang lain,pada kenyataanya saya dan kita semua terhanyut dengan makna kontrol itu sendiri. Kita sebagai pendidik selalu beranggapan bisa mengontrol murid, padahal sebenarnya yang perlu dipahami adalah bagaimana kita berupaya membuat murid kita bisa mengontrol dirinya sendiri sehingga menemukan arah tujuan untuk mengontrol dirinya kepada hal-hal yang positif.
  5. Stimulus respon adalah paradigma yang umunya digunakan dalam pembelajaran sekarang ini, kita harus beralih mewujudkan teori kontrol sehingga bisa menumbuhkembangkan pribadi-pribadi yang mampu mengontrol dirinya sendiri, bukan atas dasar control orang lain.
  6. Memang benar sekali mendisiplinkan anak-anak adalah bagian yang paling menantang dari pekerjaan saya, terkadang perintah dan hukuman sering dilakukan dan dirasa efektif menurut saya pribadi untuk mendisiplinkan anak, tapi kita lupa bahwa anak bisa menunjukan kedisiplinan bukan atas dorongan atau motivasi anak sendiri, melainkan karena perintah dan takut hukuman. Akhirnya merek hanya bisa menunjukkan kedisplinan jika mereka ada di depan kita. Menurut saya ada yang salah dari cara saya, itulah tantangan yang sebenarnya.
  7. Ternyata….Disiplin bukan bentuk kepatuhan kepada seseorang atau hal lain, tapi berupa kemampuan memerintah diri sendiri dalam mengontrol dan menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai dengan penuh tanggung jawab, tanpa terperintah orang lain.
  8. Nilai-nilai kebajikan yang menjadi tujuan mulia dari disiplin positif yaitu sifat-sifat positif manusia yang dalam hal ini kita sebagai orang Indonesia adalah profil pelajar Pancasila
  9. Nilai-nilai kebajikan dari ke enam institusi/organisasi yang paling menarik menurut saya adalah Profil Pelajar Pancasila karena memiliki kesamaan deangan nilai-nilai kebajikan di sekolah saya, misalnya pelaksanaan program Semesta (Sepuluh Menit Siswa Tahfizh Al Quran), shalat dhuha,dan kajian keagamaan lainnya.Nilai kebajikan lainnya yaitu gotong royong dalam melakukan kegiatan misalnya dalam pelaksanaan kebersihan kelas.Begitu juga nilai-nilai kebajikan lainnya seperti mandiri,kreatif,benalar kritis dan berkebinekaan global.
  10. Pada awalnya motivasi saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini adalah sebagai bentuk pengembangan diri yang sudah menjadi kewajiban saya sebagai orang yang berkecimpung di dunia Pendidikan. Namun seiring dengan kegiatan PGP sampai pada modul 1.4 ini saya merasa bukan sekedar motivasi pengembangan diri saja melainkan sebagai bentuk perubahan diri ke arah yang lebih baik yaitu seorang pendididik yang menuntun murid dalam lingkungan yang positif sesuai kodratnya dengan menjiwai nilai dan peran guru penggerak agar murid saya mencerminkan profil pelajar pancasila.
  11. Motivasi yang paling kuat mendasari tindakan saya adalah ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri Saya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Saya, guru-guru Saya, serta lingkungan Saya karena Saya percaya, tindakan Saya sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Saya.
  12. Bila di sekolah Saya tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi karyawan yang sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang memberikan Saya penghargaan menjadi karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, Saya akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Saya, karena yang terpenting saya bisa dan mampu mulai dari saya sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun untuk selalu menjalankan nilai-nilai kebajikan dengan penuh tanggung jawab, yang pada akhirnya bisa menjadi model yang baik bagi tumbuh kembangnya disiplin diri semua warga sekolah.
  13. Menurut saya motivasi yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid saya di sekolah yaitu motivasi ekternal (menghindari ketidaknyamanan/ hukuman). Buktinya sebagain besar dari mereka tidak atas kesadaran diri mereka sendiri menunjukan prilakunya ,tapi atas dasar takut dihukum saja mereka menunjukan prilakunya.
  14. Strategi yang selama ini saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid adalah dengan keteladanan, pembiasaan  dan dengan imbalan dan hukuman.Namun pada kenyataannya masih belum efektif
  15. Nilai-nilai kebajikan yang saya rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-murid Saya di kelas/sekolah Saya adalah Profil Pelajar Pancasila karena merupakan petunjuk arah dalam tujuan dan sistem pendidikan nasional untuk mewujudkan semangat merdeka belajar
  16. Penerapan disiplin positif yang tepat harus diupayakan kita secara gotong royong  sebagai seorang pendidik sebagai salah satu cara mewujudkan lingkungan yang positif sehingga bisa  mendukung proses menuntun murid sesuai kodratnya.

1.4.a.4.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi

  1. Tantangan saya yang sebenarnya adalah menemukan cara yang tepat untuk menerapkan motivasi intrinsik pada murid-murid saya. Mudah-mudahan dengan mempelajari modul ini, saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan mendapat solusi terbaik dari tantangan tersebut
  2. Saya pernah berada dalam sebuah situasi dimana saya sengaja melakukan sesuatu yang menyakitkan bagi saya,saya berfikir bahwa sebuah motivasi perlu sebuah aksi. Aksi yang saya lakukan tentunya memerlukan perjuangan dengan segala konsekwensinya. Senang,sedih,bahagia,sakit,keluar dari zona nyaman ataupun keadaan lainnya pasti mengiringi setiap apa yang kita upayakan. Saya berusaha selalu mengambil hikmah atas apa yang terjadi dan saya lakukan.Selama motivasi tersebut baik bagi saya dan orang lain, kenapa tidak ?
  3. Pada awalnya motivasi saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini adalah sebagai bentuk pengembangan diri yang sudah menjadi kewajiban saya sebagai orang yang berkecimpung di dunia Pendidikan. Namun seiring dengan kegiatan PGP sampai pada modul 1.4 ini saya merasa bukan sekedar motivasi pengembangan diri saja melainkan sebagai bentuk perubahan diri ke arah yang lebih baik yaitu seorang pendididik yang menuntun murid dalam lingkungan yang positif sesuai kodratnya dengan menjiwai nilai dan peran guru penggerak agar murid saya mencerminkan profil pelajar Pancasila
  4. Motivasi yang paling kuat mendasari tindakan saya datang tepat waktu mengajar di kelas adalah  saya selalu berupaya memampukan diri saya menjadi teladan yang baik tanpa tekanan dari pihak manapun sehingga dapat menjalankan nilai-nilai kebajikan dengan penuh tanggung jawab.
  5. Bila di sekolah Saya tidak ada peraturan yang mengharuskan guru datang tepat waktu dan tidak ada surat teguran bagi guru yang datang terlambat, dan tidak ada atasan yang memuji Saya, Saya akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Saya, karena yang terpenting saya bisa dan mampu mulai dari saya sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun untuk selalu menjalankan nilai-nilai kebajikan dengan penuh tanggung jawab, yang pada akhirnya bisa menjadi model yang baik bagi tumbuh kembangnya disiplin diri semua warga sekolah
  6. Dari ketiga jenis motivasi, menurut saya motivasi yang saat ini paling banyak mendasari perilaku murid-murid saya di sekolah yaitu motivasi ekternal (menghindari ketidaknyamanan/ hukuman). Buktinya sebagain besar dari mereka tidak atas kesadaran diri mereka sendiri menunjukan prilakunya ,tapi atas dasar takut dihukum saja mereka menunjukan prilakunya
  7. Strategi yang selama ini saya terapkan untuk menanamkan disiplin positif pada murid-murid adalah dengan keteladanan, pembiasaan  dan dengan imbalan dan hukuman.Namun pada kenyataannya masih belum efektif
  8. Nilai-nilai kebajikan yang saya rasakan penting saat ini untuk ditanamkan pada murid-murid Saya di kelas/sekolah Saya adalah Profil Pelajar Pancasila karena merupakan petunjuk arah dalam tujuan dan sistem pendidikan nasional untuk mewujudkan semangat merdeka belajar
  9. 1. Saya tidak setuju dengan tindakan Pak Seno, karena tindakan tersebut adalah tindakan yang tidak berpihak pada murid dan Pak Seno tidak akan bisa mengontrol Iva untuk melakukan apa yang seperti Pak Seno Mau,yang bisa dilakukan adalah memahami kodrat Iva lalu berupaya memampukan Iva untuk mengontrol dirinya sendiri agar mau dan mampu memahami pelajaran matematika.Misalnya dengan mengubah cara belajar (bimbingan khusus) sesuai dengan kemauan Iva.2. Menurut saya, tindakan Pak Seno terhadap Iva adalah sebuah hukuman karena mungkin saja Iva kedapannya menunjukan perilaku mau belajar matematika bukan atas motivasi dari dirinya, tapi karena takut akan hukuman yang pernah dirasakannya.
  10. Selama ini saya hanya nengandalkan hukuman supaya tercipta kedisiplinan, ternyata selain salah konsep salah juga dalam penerapannya. Restitusi adalah sebagai salah satu bentuk tuntunan yang tepat dari seorang guru untuk memerdekakan muridnya dengan menjiwai nilai dan peran guru penggerak berdasarkan filosopis Pendidikan ki hajar dewantara
  11. Setelah mengerjakan kusi di atas, yang saya pahami antara hukuman dan konsekwensi yaitu Hukuman merupakan respon yang tidak relevan dari guru terhadap muridnya atas kesalahan prilaku yang dilakukan muridnya, sedangkan Konsekwensi adalah bentuk respon yang relevan dari guru terhadap muridnya atas kesalahan prilaku yang dilakukan muridnya.
  12. 1. Motivasi murid-murid kelas 2 untuk bersedia berdiri antri sebelum masuk kelas adalah untuk mendapatkan stiker bintang (penghargaan) 2. Cara lain agar murid-murid kelas 2 bersedia antri di depan kelas tanpa diberi penghargaan stiker bintang yaitu dengan terlebih dahulu membuat kesepakatan kelas agar tidak terlambat masuk kelas,tertib masuk kelas dan mengutamakan yang duluan datang untuk masuk kelas.
  13. Hukuman dan penghargaan adalah kata yang berbeda dengan makna yang sama,keduanya tidak sejalan dengan filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara.
  14. 1. “Penghargaan Menghukum”. Tanggapan : Penghargaan adalah hukuman bagi yang tidak mendapatkan penghargaan. Keduanya hanya berdifat mengendalikan prilaku saja,bukan cara yang tepat untuk menimbulkan kesadaran diri atas apa yang dicapainya dan bagaimana cara memaknainya.2. “Motivasi dari Dalam Diri (Intrinsik)”. Tanggapan : Motivasi dari dalam diri sesungguhnya adalah bentuk penghargaan berupa kesadaran diri terhadap diri sendiri atas pencapaian yang telah dilakukannya.
  15. Restitusi adalah cara yang paling tepat untuk menumbuhkan disiplin postif pada murid. Dengan restitusi, murid secara sadar memahami dirinya dan melakukan kontrol atas dirinya untuk melakukan segala kebajikan bagi dirinya dan orang lain.
  16. Setelah mempelajari modul ini saya jadi paham konsep tentang ,Motivasi ,hukuman,penghargaan dan restitusi terkait penanaman disiplin positif kepada murid. Saya sangat antusias untuk menerapkan ilmu yang saya dapat.

1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas

  1. Semoga dengan keyakinan kelas bisa memecahkan berbagai permasalahan di kelas
  2. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna
  3. Nilai-nilai kebajikan yang menjadi perhatian utama adalah nilai kebajikan yang tertuang dalam Visi guru penggerak yang berpihak pada murid
  4. Keyakinan kelas berupa pernyataan bersama tentang nilai kebajikan dan dapat diterapkan dalam lingkungan tersebut
  5. Proses pembentukan keyakinan kelas dimulai dengan curah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati,kemudian ganti kalimat yang negatif menjadi pernyataan positif, lalu temukan peraturan-peraturan yang berada dalam satu payung nilai kebajikan.Nilai-nilai kebajikan yang disepakati dari berbagai peraturan tersebut merupakan keyakinan kelas.
  6. Salah satu contoh kegiatan pendalaman keyakinan kelas adalah dengan bercurah pendapat tentang keyakinan tersebut “tampak seperti apa” dan “tampak tidak seperti apa”
  7. Contoh Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas lainnya yaitu dengan mempelajari tanggung jawab setiap warga kelas. Muird diajak berdiskusi tentang tanggung jawab dan hak masing-masing warga kelas, yaitu apa Tugas Guru dan Bukan Tugas Guru serta Apa Tugas Murid atau Bukan Tugas Murid
  8. Saya akan mencoba melakukan dua cara pendalaman keyakinan kelas tersebut bersama murid
  9. Materi yang sangat mencerahkan, terutama berkaitan dengan “Keyakinan Kelas”

1.4.a.4.4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas

  1. Memahami kebutuhan dasar untuk menciptakan lingkungan belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang beragam
  2. Dr. William Glasser seorang psychiater dari Amerika Serikat menyatakan bahwa seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu yaitu memenuhi kebutuhan dasarnya. Ada lima kebutuhan dasar menurutnya, Yaitu : 1. kebutuhan untuk bertahan hidup atau Survival 2. kebutuhan untuk merasa diterima atau love and belonging 3. kebutuhan akan kebebasan atau Freedom 4. kebutuhan akan kesenangan atau fun 5. kebutuhan akan penguasaan atau power
  3. Ketika kelima kebutuhan dasar telah terpenuhi secara memadai maka murid akan tumbuh dengan seimbang dan bahagia sebaliknya ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi dengan baik maka seseorang akan mengalami emosi negatif seperti bosan sedih dan kecewa ,bahkan mereka dapat melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan atau melanggar peraturan dengan kata lain perilaku buruk seseorang biasanya adalah respon dari kebutuhan yang tidak terpenuhi namun mereka tidak tahu cara untuk menyampaikannya
  4. Kapasitas untuk berubah ada di dalam diri kita. Jika kita dapat mengidentifikasi kebutuhan apa yang mendorong perilaku kita, maka perubahan perilaku positif dapat dimulai dengan mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara yang positif
  5. Setelah melakukan kegiatan mandiri tersebut, Alhamdulillah mulai mendapat pencerahan cara mengidentifikasi kebutuhan dasar murid
  6. Dunia berkualitas adalah unik dan personal,  berisi orang-orang, hal-hal dan apa saja yang terbaik dalam hidup kita yang bisa membuat kita merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan dasar kita sehingga membuat hidup kita menjadi lebih bermakna.
  7. Siapakah orang-orang yang paling penting dalam hidup Anda? Keluarga.Nilai-nilai kebajikan apa yang terpenting dalam hidup Anda? Religius dan Kejujuran. Kalau Anda menjadi orang yang ideal, karakter atau sifat apa yang Anda paling inginkan ada pada diri Anda? Jujur,disiplin dan pekerja keras. Apa pencapaian Anda yang Anda sangat banggakan? Bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.Apa pekerjaan ideal bagi Anda? Guru yang sukses menuntun murid sesuai kodratnya.Ceritakan bagian perjalanan hidup Anda, dimana Anda merasa itulah titik puncak hidup Anda? Titik puncak hidup saya adalah ketika apa yang saya harapkan dapat tercapai  dengan membawa kebaikan bagi orang di sekitar saya. Apa yang paling bermakna dalam hidup Anda? Menjadi guru yang dinantikan dan dicintai oleh murid
  8. Dengan mempelajari materi pada modul ini saya mendapat pencerahan cara  memahami kebutuhan dasar untuk mewujudkan dunia berkualitas yang diharapkan murid, sehingga dapat berperan  dalam upaya membangun budaya positif di sekolah

1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol

  1. Melalui pembelajaran ini semoga saya dapat :  melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-murid saya, menerapkan disiplin restitusi di posisi Manajer, minimal pemantau agar dapat menghasilkan murid yang bertanggung jawab, mandiri dan merdeka dan mampu menganalisis secara kritis,  reflektif, dan terbuka atas penemuan diri yang didapatkan dari mempelajari 5 posisi control
  2. Bila Saya adalah seorang kepala sekolah, penerapan disiplin yang akan Saya lakukan untuk kasus Hana dan kasus Anto adalah Restitusi, karena dengan restitusi saya bisa membantu Hana dan Anto menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah,sehingga mereka bisa menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan. Saya akan mengajarkan Hana dan Anto agar mereka mampu mencari solusi untuk untuk memperbaiki kesalahannya, dan membantu mereka berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain. Yang pada akhirnya Hana dan Anto kembali pada teman-temannya, dengan karakter positif yang lebih kuat
  3. Bila kita menginginkan murid-murid kita menjadi manusia yang merdeka, mandiri dan bertanggung jawab, maka kita perlu mengacu kepada Restitusi yang dapat menjadikan murid kita seorang manajer bagi dirinya sendiri
  4. Posisi Manager adalah posisi kontrol yang disarankan untuk membimbing Murid memiliki sikap disiplin yang positif yaitu murid yang mandiri bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah.Tujuan dari posisi ini adalah agar murid dapat bereaksi atas tindakannya, guru akan dengan tulus memberikan pertanyaan-pertanyaan bermakna sehingga membuat murid dapat belajar dari kesalahannya dan mencari sebuah solusi untuk menyelesaikannya.
  5. Posisi kontrol manajer merupakan  posisi ideal yang yang diharapkan setiap pendidik.Pada posisi inilah guru dapat menerapkan disiplin positif yang berpihak pada murid yang memerdekakan murid.Perjalanan saya tentunya tidak mudah untuk sampai pada posisi seorang manajer namun tujuan saya pasti yaitu menciptakan murid-murid yang mandiri, merdeka dan bertanggung jawab dan tentunya mampu memposisikan murid sebagai individu yang positif dalam dunia yang berkualitas
  6. Selama ini Saya menerapkan posisi kontrol  penghukum dan pembuat rasa bersalah baik di rumah maupun di sekolah. Setelah mempelajari modul ini, ternyata saya salah cara dalam menerapkan posisi kontrol sehingga disiplin positif merupakan hal yang mustahil untuk dapat diterapkan pada anak ataupun murid saya. Seharusnya saya berupaya memahami dan menerapkan posisi manajer sehingga anak dan murid saya mampu menjadi manajer bagi dirinya sendiri  yang pada akhirnya terwujud dispilin positif pada anak maupun murid saya.
  7. Semoga dengan pembelajaran pada modul ini yaitu mengenai Restitusi-Lima Posisi Kontrol  bisa menjadi ajang refleksi bagi saya agar dapat terus mengasah dan menerapkan disiplin positif yang memerdekakan. Saya harus terus berlatih ,bersemangat dan menerapkan ilmu yang saya dapat

1.4.a.4.6. Restitusi - Segitiga Restitusi

  1. Melalui pembelajaran ini khususnya pada materi Restitusi - Segitiga Restitusi semoga saya dapat :  memahami restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah,menerapkan restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka, menganalisis dengan sikap reflektif dan kritis penerapan disiplin positif .
  2. Segitiga restitusi adalah suatu proses dialog yang dijalankan oleh guru atau orang tua agar dapat menghasilkan murid yang mandiri dan bertanggung jawab.Pada saat guru di posisi manajer aspek yang dikembangkan pada murid adalah motivasi intrinsik, sehingga penanaman nilai-nilai kebajikan dapat tumbuh dan berkembang menjadi suatu kebiasaan positif yang akhirnya membentuk karakter murid. Dialog tersebut terdiri dari 3 langkah yang digambarkan pada ketiga sisi pada segitiga restitusi yaitu : 1 menstabilkan identitas 2. validasi tindakan yang salah 3. menanyakan keyakinan.
  3. Menjalankan segitiga restitusi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermakna diharapkan murid menjadi lebih kuat secara pribadi, dapat membuka wawasan murid agar dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri, semakin percaya diri,mandiri dan merdeka
  4. Dari cerita di atas Posisi Kontrol yang diterapkan oleh Pak Joko adalah Manager karena pak joko memberikan kesempatan kepada mereka berdua untuk bereaksi atas tindakannya, Pak Joko dengan tulus memberikan pertanyaan-pertanyaan bermakna sehingga membuat Mario dan Adi dapat belajar dari kesalahannya dan mencari sebuah solusi untuk menyelesaikannya
  5. Kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh Mario dan Adi adalah kesenangan
  6. Menstabilkan identitas: “Baiklah. Bapak disini bukan untuk mencari siapa yang salah, Bapak disini untuk mencari penyelesaian sama-sama, berpikir sama-sama tentang apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi ini. Validasi Tindakan : “Ya Bapak bisa lihat kalian merasa senang melakukannya, tetapi yang kalian lakukan merugikan orang lain, sehingga sekarang kalian dalam masalah”.“Kalian berdua ingat dengan baik keyakinan kelas kita.Kita kembali pada ketika kalian main lempar-lemparan makanan dan mengenai Ibu Dina, apakah ketika kalian melakukan itu kalian menghormati orang lain dan lingkungan?Sekarang mari kita bicara tentang keyakinan kelas dan keyakinan sekolah kita.Apa yang kita percaya? Yang mana yang kalian belum tunjukkan?"Mencari keyakinan: “Menurut Bapak, ada cara untuk mendapatkan rasa senang, tanpa merugikan orang lain. Bagaimana menurut kalian?”. Nah sekarang mari kita selalu mengindahkan keyakinan kelas kita. besok kita ke kantin, dan kalian bisa berperilaku lebih baik lagi.
  7. Yang akan dilakukan Mario dan Adi untuk memperbaiki kesalahan mereka pada Ibu Dina sesuai prinsip restitusi adalah yang pertama mereka akan meminta maaf pada Ibu Dina kemudian mereka mengenali kebutuhan dasarnya yaitu kesenangan,mereka menyadari bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasarnya jangan sampai mengganggu kebutuhan dasar orang lain. Mereka akan mampu menjadi manajer bagi dirinya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama
  8. Restitusi - segitiga merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif di sekolah. Proses restitusi ini tentunya memerlukan waktu yang tidak singkat dan membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di sekolah

Artikel Menarik Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © SHEV's Blog